Sabtu, 03 Desember 2011

Pengukuran Sudut Vertikal

Ini adalah sedikit penjelasan tentang praktikum pengukuran sudut vertikal. Penjelasan ini bertujuan agar teman2 mengerti bagaimana pengolahan data yang benar setelah praktikum, :

1. Sebelum memulai praktikum, kita harus mengetahui apa yang akan kita ukur, dalam praktikum ini kita melakukan 2 jenis pengukuran sudut vertikal yang berbeda ; 1. Tinggi Objek, 2. Beda Tinggi ("delta H")
2. Untuk pengukuran tinggi objek, pertama2 praktikan membuat sudut vertikal 90 derajat, sehingga otomatis sudut healing yang terbentuk menjadi 0 derajat, kemudian theodolite menembak rambu yang telah menempel berdekatan dengan objek yang akan kita ukur:
 3. Lalu lepas pengunci sudut vertikal.Dan arah kan theodolit ke arah puncak pohon, serta baca pembacaan vertikal. . untuk mendapatkan sudut healing. Sehingga menjadi seperti ini:


4. Cari nilai V menggunakan rumus di atas, maka dengan dapatnya V dan BT. . . .anda telah mengetahui tinggi objek (pohon) tersebut berapa. . .dengan : Tinggi objek = V + BT
5. Untuk membedakan setiap tinggi objek kalian, tinggi objek yang telah kalian dapat kan di tambah elevasi 100+ nim ( seperti dalam arsip)

1. Pengukuran beda tinggi : Pengukuran beda tinggi ( delta H). Dalam praktikum ini praktikan langsung mengarahkan theodolite langsung menuju rambu bacaan.
2. Kemudian praktikan mencatat nilai BA,BB,BT, dan sudut vertikal
3. Kemudian mencari beda tinggi selisih tinggi tanah dari tempat alat berdiri (titik A) menuju tempat Rambu (titik B) (penamaan bebas)
4. Gambar sebagai berikut:

Praktikan diharapkan dapat membedakan antar pengukuran beda tinggi ( delta H) dengan pengukuran tinggi objek . . trims. . CMIW :-D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar